Wednesday, April 23, 2008

Hidup Karena Anugerah

“Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.” (1 Korintus 15:10)

Ada tiga hal yang sangat memberkati saya dari ayat ini. Yang pertama, kita adalah sebagaimana kita ada karena kasih karunia atau anugerah Tuhan. Ketika kita sadar bahwa keberadaan, keadaan, bahkan kelangsungan hidup kita itu karena anugerah, semuanya berubah. Tidak lagi kita mengandalkan kekuatan sendiri atau menyombongkan diri, karena semuanya itu anugerah. Tidak lagi kita terlalu lama marah karena orang lain menghambat atau mau mencelakakan kita, karena kita tahu bahwa kebahagiaan kita tidak ditentukan oleh manusia atau situasi apapun. Tidak lagi kita membenci diri sendiri, karena semuanya adalah anugerah.

Hal kedua, kita bisa tidak menyia-nyiakan kasih karunia dari Tuhan. Banyak orang mengubur talentanya, dan membuang kesempatan yang Tuhan beri. Kita semua bisa saja menyia-nyiakan anugerah Tuhan, tapi kita juga bisa menghargai dan memanfaatkannya dengan sungguh. Mungkin kita tidak menyadari anugerah Tuhan dalam hidup kita, seperti janda di Sarfat. Nabi Elisa bertanya, ”Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah.” Janda itu menjawab, "Hambamu ini tidak punya sesuatu apa pun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak." (2 Raja-Raja 4:2) Jangan pandang enteng pada apa yang ada di tangan kita. Di tanganNya, segalanya adakan menjadi berlipatganda.

Yang terakhir, kasih karunia menjadikan kita lebih produktif. Banyak orang berasumsi bahwa hidup oleh anugerah itu artinya selalu diberi kemudahan. Namun di sini kita juga belajar bahwa anugerah itu justru memampukan kita bekerja lebih keras lagi. AnugerahNya memberikan energi ilahi, fresh anointing, ide-ide cemerlang, dan kekuatan untuk hidup lebih produktif bagi kerajaan Tuhan. Anugerah tidak diberi supaya kita menjadi malas, namun agar kita lebih giat bekerja. Namun jangan lupa, itu semua bukannya oleh kuat dan gagah kita, namun karena kasih karunia. Mari hidup dalam anugerahNya.


Ps. Ivan F. Clement


Originally published at Weekly Bulletin, February 24, 2008

No comments: